Halo sahabat sako Daging ayam merupakan makanan yang sangat umum dan sudah sangat melekat di kalangan masyarakat.
Banyak yang suka dan gemar mengonsumsi daging ayam. Ayam banyak mengandung vitamin B6, yang yang diperlukan tubuh untuk memetabolisme karbohidrat, lemak dan protein, memproduksi sel darah merah, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh. Ayam bisa memberikan Anda hampir 36% dari seluruh kebutuhan harian vitamin B6.
Namun, jika Anda sangat gemar dalam mengonsumsi daging ayam, anda harus bisa memilih daging ayam yang benar-benar tepat. Selain memperhatikan kualitas dagingnya anda juga harus memilih daging ayam yang proses penyembelihannya secara halal.Jika proses penyembelihan ayam tidak dilakukan sesuai syariat islam, maka daging ayam tersebut menjadi haram untuk dikonsumsi.
Adapun tatacara penyembelihan ayam sesuai syariat islam yaitu :
1. Penyembelih harus beragama Islam, dewasa (baligh) dan berakal sehat.
2. Memastikan bahwa ayam yang akan disembelih harus dalam keadaan hidup, sehat, dan bersih serta disunnahkan untuk dihadapkan ke arah kiblat.
3. Penyembelih melafazkan “Bismillahi Allahu Akbar” atau “Bismillahirrahmanirahiim” saat menyembelih unggas. Hal yang tidak diperbolehkan adalah menyembelih sambil makan, minum, merokok atau aktivitas lain yang menyebabkan lalai dalam mengucapkan basmalah.
4. Melakukan penyembelihan pada pangkal leher unggas dengan memutuskan saluran pernafasan (trakhea/hulqum), saluran makan (esofagus/mari’) dan dua urat lehernya (pembuluh darah di kanan dan kiri leher/wadajain) dengan sekali sayatan tanpa mengangkat pisau. Proses penyembelihan dilakukan dari leher bagian depan diantara ruas tulang leher ke 2 dan ke 3 serta tidak memutus tulang leher. Pisau yang digunakan harus setajam mungkin dan dalam keadaan bersih. Memastikan bahwa matinya ayam disebabkan oleh penyembelihan tersebut.
5. Darah ayam dibiarkan keluar dengan waktu minimal 3 menit sebelum proses berikutnya (lebih baik dalam posisi digantung untuk memaksimalkan pengeluaran darah).
6. Ayam yang akan masuk kedalam proses perendaman air panas harus dipastikan sudah mati (tidak ada reflek kornea mata dan darah berhenti memancar).
7. Proses penanganan selanjutnya dilakukan dengan kondisi yang bersih agar tidak terjadi kontaminasi bakteri, najis atau bahan haram.
Seteleh memahami pentingnya memilih ayam yang halal dan proses penyembelihannya yang tepat sesuai syariat, kini anda bisa mengenai ciri ayam yang segar untuk di konsumsi.
Ayam yang segar biasanya memiliki ciri-ciri khusus, dari warna, tekstur dan aroma, akan berbeda dengan ayam yang tidak segar, ayam segar bukan berarti ayam yang baru dipotong saja, ayam yang beku juga termasuk ayam segar asalkan cara mengolahnya sesuai dengan standar.
Lalu bagaimana ciri-ciri ayam segar itu? Berikut ciri-ciri ayam segar yang harus anda ketahui :
- Aroma
Ayam segar memiliki aroma tidak bau amis, bahkan aroma yang lebih gurih. Berbeda dengan ayam yang tidak segar memiliki bau amis, hal ini kemungkinan terjadi karena ayam terlalu lama berada dalam suhu ruang. - Warna
Daging ayam yang segar memiliki warna kemerah-merahan. Ayam yang tidak segar memiliki warna yang lebih pucat, sehingga terkesan ayam sudah tidak layak konsumsi. - Tekstur
Ayam segar memiliki tekstur yang lebih empuk, kenyal dan padat. Ayam tidak segar memiliki terkstur lembek, dan berair.
Perlu anda ketahui daging ayam yang segar disimpan pada lemari es atu freezer. untuk menjaga kualitas ayam dan agar terhindar dari bakteri, kuman, serangga dll.
Namun ayam yang tidak segar yakni ayam yang terlalu lama berada didalam suhu ruang. Memungkinkan ayam terkena bakteri, kuman, serangga dll. sehingga kemungkinan terkena penyakit sangat tinggi.
Nah, semoga informasi pentingnya memilih daging ayam halal dapat berguna bagi sahabat sako dimanapun berada.