Saat memperbaiki dan mengatur pola makan, banyak orang hanya berpikir tentang porsi dan menu makan saja. Padahal, waktu makan juga perlu diperhatikan. Sebab, dengan makan di saat yang tepat, tubuh pun akan menjadi lebih sehat.
Sebaliknya, makan di waktu yang tidak tepat berpotensi merugikan kesehatan dan meningkatkan risiko penyakit. Sayangnya, tidak semua orang tahu kapan jam makan yang baik sehingga penting bagi Anda untuk memahaminya.
Sejumlah penelitian oleh para pakar metabolisme di Harvard University Medical School berhasil pertanda bahwa trik mengatur jam makan yg tepat saat D I E T efektif menurunkan berat badan. Dijelaskan bahwa sesehat apa pun makanan yg kita konsumsi, Jika jadwal makan tidak mengikuti jam biologis tubuh maka sistem metabolisme kita mampu jadi kacau.
salah satu dampak berasal metabolisme yg terganggu adalah naiknya kadar gula darah. Padahal, gula darah yang melonjak bisa mengakibatkan produksi insulin yang bertugas buat menyimpan lemak dalam tubuh. Maka, bukannya dibakar menjadi energi, lemak justru akan semakin menumpuk.
Jam Berapa Waktu Makan yang Baik?
Untuk mengetahui kapan waktu makan yang tepat, Anda perlu mengetahui frekuensi makan yang sehat dan tentunya sesuai dengan kondisi tubuh Anda terlebih dahulu. Sebab, masing-masing individu memiliki kondisi kesehatan dan penyesuaian frekuensi serta waktu makan yang berbeda-beda.
Salah satu contohnya jika Anda memiliki penyakit asam lambung, maka Anda akan disarankan untuk makan sedikit namun sering. Frekuensi makan ini berbeda dengan standar untuk orang sehat, yaitu setidaknya 3 kali sehari.
Pada dasarnya, anjuran frekuensi dan waktu makan adalah setiap 2-3 jam. Namun, perlu diingat bahwa frekuensi makan ini tidak semua ditujukan untuk porsi makan yang berat, namun termasuk juga camilan dan makanan selingan lainnya. Berikut ini adalah pembagian waktu makan yang tepat dalam sehari: